Monika Pandey – Intoleransi laktosa adalah kondisi umum saat tubuh tidak mampu mencerna laktosa, yaitu gula yang ditemukan dalam susu dan olahannya. Kondisi ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada sistem pencernaan, tetapi tidak berbahaya.
Hal ini terjadi ketika tubuh kekurangan enzim laktase, yang berfungsi memecah laktosa menjadi dua bentuk gula sederhana, yaitu glukosa dan galaktosa. Tanpa enzim ini, laktosa yang tidak tercerna akan bergerak ke usus besar, di mana bakteri memfermentasinya, menghasilkan gas dan menimbulkan berbagai gejala pencernaan.
Kondisi ini berbeda dengan alergi susu, yang melibatkan reaksi imun tubuh terhadap protein dalam susu. Ini lebih berkaitan dengan gangguan pencernaan, bukan sistem kekebalan tubuh.
“Simak Juga: Radioterapi Kanker Sebabkan Mulut Kering, Apa Solusinya?”
Intoleransi laktosa dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
a. Penurunan Produksi Laktase: Produksi enzim laktase secara alami menurun seiring bertambahnya usia, terutama pada orang dewasa dari ras tertentu seperti Asia, Afrika, dan Amerika Latin.
b. Kerusakan Usus: Infeksi, penyakit, atau cedera pada usus kecil, seperti penyakit Crohn atau penyakit celiac, dapat mengurangi kemampuan tubuh memproduksi laktase.
c. Kondisi Genetik: Beberapa orang lahir dengan kondisi genetik yang menyebabkan tidak adanya enzim laktase sejak lahir, meskipun kasus ini jarang terjadi.
Gejala biasanya muncul 30 menit hingga 2 jam setelah mengonsumsi produk susu, meliputi kembung, diare, mual, kram perut, dan produksi gas berlebih. Tingkat keparahan gejala dapat bervariasi tergantung pada jumlah laktosa yang dikonsumsi dan tingkat intoleransi individu.
Meskipun tidak ada obat untuk intoleransi laktosa, kondisi ini dapat dikelola dengan beberapa cara:
a. Batasi Konsumsi Produk Susu: Hindari makanan atau minuman yang mengandung laktosa. Sebagai alternatif, pilih susu nabati seperti susu almond, kedelai, atau kelapa.
b. Konsumsi Produk Bebas Laktosa: Banyak produk susu bebas laktosa tersedia di pasaran yang memungkinkan penderita tetap menikmati susu tanpa menimbulkan gejala.
c. Gunakan Enzim Laktase: Suplemen enzim laktase dapat membantu tubuh mencerna laktosa.
d. Perhatikan Porsi: Beberapa orang masih dapat mentoleransi produk susu dalam jumlah kecil, seperti yogurt atau keju tertentu.
Jika gejala sering muncul atau sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Pemeriksaan seperti tes intoleransi laktosa atau tes hidrogen napas dapat membantu memastikan diagnosis.
“Baca Juga: Telur Kaya Omega-3, Nutrisi Penting bagi Tubuh”