Monika Pandey – Tahi lalat, atau nevus, adalah kondisi kulit yang umum dimiliki banyak orang di berbagai usia dan jenis kelamin. Sebagian besar tidak berbahaya dan merupakan kelainan kulit yang jinak. Namun, dalam beberapa kasus, nevus dapat berubah menjadi kondisi yang lebih serius, seperti melanoma, salah satu jenis kanker kulit yang paling berbahaya.
Melanoma adalah kanker kulit yang berkembang dari melanosit, yaitu sel yang menghasilkan pigmen melanin. Kanker ini dapat muncul dari tahi lalat yang sudah ada sebelumnya atau berkembang langsung di area kulit tanpa tahi lalat. Melanoma dianggap berbahaya karena dapat menyebar ke bagian tubuh lain, seperti kelenjar getah bening, paru-paru, atau hati, jika tidak segera ditangani.
“Simak Juga: Implan Payudara, Dari Kepercayaan Diri Hingga Potensi Risiko”
Tidak semua tahi lalat (nevus) memiliki risiko berubah menjadi melanoma. Namun, penting untuk mengenali tanda-tanda yang mencurigakan. Ada metode sederhana yang disebut ABCDE untuk memeriksa:
Jika Anda menemukan salah satu tanda ini, segera konsultasikan dengan dokter spesialis kulit.
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko tahi lalat menjadi melanoma, antara lain:
Pencegahan adalah langkah terbaik untuk mengurangi risiko. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah:
“Baca Juga: Toilet Khusus Disabilitas, Menghadirkan Kenyamanan untuk Semua”