Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Alkohol?
Monika Pandey – Minum alkohol sesekali mungkin terasa menyenangkan, terutama saat bersosialisasi bersama teman atau dalam acara tertentu. Namun, tahukah kamu bahwa alkohol memberikan dampak langsung pada hampir seluruh sistem tubuh? Berikut penjelasan lengkap mengenai apa yang terjadi pada tubuh saat alkohol masuk ke dalam sistem.
Saat kamu minum alkohol, sekitar 20% langsung diserap melalui lambung dan sisanya melalui usus kecil. Dalam hitungan menit, alkohol masuk ke aliran darah dan mulai memengaruhi otak. Efek awalnya sering kali berupa rasa relaks, senang, atau lebih percaya diri karena alkohol menekan sistem saraf pusat.
“Baca Juga: Pohon Tabebuya, Si Cantik dengan Segudang Manfaat Kesehatan”
Alkohol mengganggu komunikasi antar sel otak, yang menyebabkan penurunan kemampuan berpikir jernih, gangguan koordinasi tubuh, hingga bicara menjadi cadel. Semakin banyak dikonsumsi, semakin besar pula gangguan fungsi kognitif dan emosional yang terjadi. Pada kadar tinggi, alkohol bisa menyebabkan hilangnya kesadaran atau bahkan koma.
Organ yang paling banyak bekerja saat kamu minum alkohol adalah hati. Hati bertugas memecah alkohol, namun proses ini hanya mampu mengolah sekitar satu gelas per jam. Jika konsumsi berlebihan, hati kewalahan dan racun menumpuk dalam tubuh. Penggunaan jangka panjang bisa memicu penyakit serius seperti hepatitis alkoholik, sirosis, dan perlemakan hati.
Alkohol meningkatkan produksi asam lambung yang bisa menyebabkan iritasi, nyeri ulu hati, mual, hingga muntah. Dalam jangka panjang, konsumsi berlebihan juga dapat merusak lapisan lambung, mengganggu fungsi pencernaan, dan menyebabkan gastritis kronis yang menyakitkan serta sulit disembuhkan.
Alkohol bersifat diuretik, artinya mendorong tubuh mengeluarkan lebih banyak cairan melalui urine. Inilah alasan mengapa orang sering merasa haus atau sakit kepala keesokan harinya. Kekurangan cairan juga dapat mengganggu fungsi ginjal dan menyebabkan dehidrasi berat.
Konsumsi alkohol berlebihan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi, seperti flu, pneumonia, bahkan komplikasi serius lainnya. Efek ini bisa berlangsung hingga 24 jam setelah minum berat, terutama jika kebiasaan tersebut dilakukan secara rutin tanpa jeda pemulihan yang cukup.
Minum alkohol sesekali mungkin dianggap wajar, namun penting untuk menyadari dampaknya pada tubuh. Mulai dari otak hingga sistem pencernaan, alkohol memberi pengaruh yang signifikan. Konsumsi bijak dan dalam batas moderat bisa membantu menjaga kesehatan jangka panjang. Jika sudah merasa tergantung atau mulai menunjukkan gejala negatif, sebaiknya segera konsultasi dengan tenaga medis.
“Simak Juga: Perayaan Idul Fitri di Dubai, Hadiah Uang Tunai bagi 10.000 Anak”