Suka Jajan? Hati-Hati Penyakit Menular Seksual
Monika Pandey – Penyakit menular seksual (PMS) adalah salah satu ancaman paling serius yang dapat muncul akibat perilaku seksual bebas atau “jajan” di era modern ini. Dengan segala kemudahan akses informasi dan kebebasan sosial, aktivitas seksual dengan pasangan yang bukan pasangan sah, termasuk dengan pekerja seks komersial, bukan lagi hal yang asing. Meskipun sering dianggap sepele atau sebagai urusan pribadi, kebiasaan ini membawa risiko besar, terutama bagi kesehatan.
Penyakit Menular Seksual (PMS) adalah infeksi yang ditularkan melalui kontak seksual, baik secara vaginal, anal, maupun oral. Beberapa PMS yang umum dikenal antara lain HIV/AIDS, sifilis, gonore (kencing nanah), herpes genital, klamidia, dan HPV. Beberapa dari penyakit ini bahkan bisa tidak menunjukkan gejala di tahap awal, tetapi menimbulkan komplikasi serius jika tidak segera diobati.
“Simak Juga: Penyakit Kanker Penis, Kanker Langka pada Pria”
Mereka yang suka “jajan”, terutama tanpa menggunakan alat pelindung seperti kondom, memiliki risiko tinggi terpapar PMS. Gonta-ganti pasangan dan tidak mengetahui riwayat kesehatan pasangan seksual menjadi faktor utama penyebaran infeksi. Bahkan, beberapa penyakit seperti HIV dapat ditularkan meskipun tidak terdapat luka terbuka, karena virus bisa berpindah melalui cairan tubuh.
Dampak PMS tidak hanya menyerang fisik, tetapi juga psikologis dan sosial. Beberapa infeksi dapat menyebabkan kemandulan, komplikasi kehamilan, bahkan kanker. Selain itu, penderita sering mengalami tekanan mental karena rasa malu, takut dikucilkan, dan stres berkepanjangan.
Pencegahan tetap menjadi kunci utama. Gunakan kondom saat berhubungan seks, hindari berganti-ganti pasangan, dan jalani tes kesehatan secara rutin jika aktif secara seksual. Edukasi seksual yang benar juga sangat penting untuk membangun kesadaran, terutama bagi remaja dan dewasa muda.
Menjaga kesehatan seksual adalah bagian dari tanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain. Jadi, jika kamu termasuk orang yang suka “jajan”, sebaiknya pikirkan ulang risikonya. Jangan sampai kenikmatan sesaat membawa penyesalan seumur hidup. Lebih baik mencegah daripada mengobati.
“Baca Juga: Singapura Menggelar Pemilu pada 3 Mei 2025”